Mengasah Kompetensi, Beradaptasi Menggunakan Dompet Digital

Selain mengasah kompetensi, program Kartu Prakerja turut membantu penerimanya dalam meningkatkan pengetahuan soal keuangan, termasuk merasakan manfaat penggunaan dompet digital. #Infotempo

Iklan

Minggu, 11 Desember 2022

Ekosistem digital di Indonesia mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pemanfaatan beragam ekosistem digital tersebut, terutama di sektor ekonomi, juga meluas dari ujung paling barat di Aceh sampai di timur jauh di Papua Selatan. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang belum terjangkau inklusi keuangan.

Nawardus Faot termasuk salah satunya. Tak seperti anak-anak muda di kota-kota besar yang sudah terbiasa menggunakan dompet digital, pria 24 tahun itu baru mengenalnya setahun lalu, ketika dia ikut Program Kartu Prakerja.

Program Kartu Prakerja sendiri bagaikan angin segar di tengah kondisinya yang galau karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Terlebih, di tengah usahanya mencari pekerjaan, dia melihat betapa banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pembatasan mobilisasi masyarakat.

Lulusan Fakultas Pertanian dari Universitas Antakusuma, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah itu merasa beruntung karena berhasil diterima sebagai peserta Kartu Prakerja gelombang 12 pada awal 2021. “Langsung keterima, padahal sinyalnya susah, memang beruntung sekali,” ujarnya dalam acara Kartu Prakerja di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali pada Senin,14 November 2022.

Lelaki asal Ketapang, Kalimantan Barat itu kemudian memanfaatkan dana pelatihan sebesar Rp1 juta untuk mengambil pelatihan yang menurutnya dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan. Pelatihan yang dia ambil adalah penggunaan Microsoft Excel dan Word, serta bagaimana menghadapi wawancara kerja. 

Selain berkesempatan menimba ilmu dan memperluas wawasan, karena program ini pula untuk pertama kalinya Nawardus mengenal e-wallet alias dompet digital. Sesuai riset lembaga Presisi Indonesia, 80 persen dari peserta Kartu Prakerja baru pertama kali membuka rekening bank dan dompet digital. Sebanyak 72 persen dari penerima Kartu Prakerja ini menggunakan dompet digital sebagai akun untuk menerima insentif untuk Kartu Prakerja.

Dompet digital merupakan layanan elektronik untuk menyimpan data-data instrumen pembayaran, antara lain pembayaran dengan menggunakan kartu maupun uang elektronik, yang bisa menampung dana untuk melakukan berbagai jenis pembayaran. Sederhananya, dompet digital adalah fasilitas pembayaran berbasis online dalam wujud aplikasi di smartphone yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi nontunai. 

Program Kartu Prakerja turut membantu penerimanya dalam meningkatkan pengetahuan soal keuangan. Ini juga yang dirasakan oleh Nawardus. Seiring berjalannya waktu, dia semakin paham betapa banyak manfaat dompet digital, mulai dari pembayaran pulsa, sampai dengan membeli token untuk listrik dan berbagai kebutuhan lain. 

Nawardus bahkan melihat peluang yang bisa dia manfaatkan untuk menambah penghasilan. Menggunakan dompet digital, dia lantas memulai usaha jual beli pulsa. Jual beli pulsa jadi pilihannya setelah dia melihat harga pulsa yang biasa dijual di daerahnya lebih mahal dibandingkan jika membelinya menggunakan dompet digital. 

“Dari situlah saya buat bisnis pakai e-wallet itu, jual-jual pulsa dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang lain,” ucap Nawardus yang menjalankan bisnis tersebut sambil terus berusaha mencari pekerjaan. Dia juga merambah ke bisnis penjualan baju. Baju-baju tersebut dia pesan melalui platform marketplace dengan pembayaran menggunakan dompet digital. “Lumayan ada pendapatan. Jadi ketika baru dapat kerja masih belum dapat gaji, masih ada sisa dana Kartu Prakerja dan jualan untuk hidup satu bulan,” katanya.

Nawardus kini bekerja sebagai mandor agronomi di sebuah perkebunan sawit. Dia diterima kerja di sana pada Juli 2021.  Sertifikat pelatihan dari program Kartu Prakerja memberinya poin lebih dibandingkan pesaing lain. Sertifikat tersebut menjadi bukti bahwa dia sudah melalui pelatihan untuk menggunakan berbagai aplikasi yang mendukung pekerjaannya.

Meskipun sudah bekerja, mimpi Nawardus untuk menjadi wirausaha tak lantas pupus. Kini dia tengah mengumpulkan modal untuk membuat usaha hidroponik demi membangun agribisnis di kampung halamannya. Pelan-pelan, dia juga menularkan kebiasaannya menggunakan dompet digital, baik untuk mempermudah transaksi maupun sebagai salah satu pos tabungan kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk kepada sang ibu yang kini memakainya untuk berjualan pulsa. 

Berita Lainnya