Kinerja Kinclong, Dirut Bank BJB Ajak Investor Serap Right Issue

Sampai 31 Oktober 2021 Bank BJB mencatatkan pertumbuhan laba bersih Rp 1,6 triliun naik 24,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Iklan

Minggu, 27 Februari 2022

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengajak investor tidak menyia-yiakan right issue pada masa perdagangan 9-16 Maret 2022. Kinerja kinclong bank bjb hingga Oktober 2021 menjadi modal bagi investor yang menyerap penawaran saham terbatas Bank BJB.

Menurut Yuddy, sejumlah indikasi positif kemajuan Bank BJB dapat dilihat dari perolehan laba bersih dan kredit yang meningkat hingga menekan non-performance loan (NPL). “Sampai 31 Oktober 2021, laba bersih Bank BJB naik 24,8 persen (yoy) menjadi Rp1,6 triliun,” ujarnya, Selasa, 1 Maret 2022.

Pertumbuhan kredit Bank BJB hingga Oktober juga menunjukkan kemajuan. Total kredit tumbuh 5,9 persen menjadi Rp94,9 triliun, ditopang kenaikan kredit konsumer sebesar 2,6 persen menjadi Rp61,1 triliun.

Total aset juga mencatat kenaikan. Bank BJB dengan kode saham BJBR di Bursa Efek Indonesia itu memiliki aset Rp161,8 triliun. “Tumbuh 3,6 persen year on year,” kata Yuddy.

Kredit bermasalah atau non-performing loan ditekan dari 4,4 persen menjadi 1,3 persen per Oktober 2021. “Minggu depan, kami akan gelar analyst meeting. Insya Allah, performa akan lebih baik pada akhir 2021,” ujarnya.

Meskipun analyst meeting digelar pekan depan, Yuddy optimistis laba bersih Bank BJB 2021 lebih baik dari tahun sebelumnya. NPL dipastikan lebih rendah dibandingkan sebelumnya. “Kami selalu menjaga Bank BJB harus tumbuh lebih baik, lebih sehat,” kata dia.

Dengan kinerja keuangan dan rencana strategis yang dimiliki, Bank BJB optimistis right issue akan diminati kalangan investor. “Saya ajak investor dan pemegang saham untuk tak pernah ragu mengambil HMETD. Kami mengajak yang belum, segera memiliki saham BJBR,” ujarnya.

Selain performa keuangan yang kinclong, Yuddy menyebutkan keinginan Bank BJB menjadi bank hybrid. Hal ini akan menarik minat nasabah dari kalangan apa saja, baik konvensional maupun milenial. “Untuk kalangan milenial, kami sedang menyiapkan super apps bjb DIGI yang akan diluncurkan Mei nanti.”

Direktur Information Technology, Treasury and International Banking Bank BJB, Rio Lanasier, mengatakan pembangunan ekosistem digital itu merupakan komitmen yang segera terwujud. Untuk itu, manajemen bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCI) guna mendukung information technology (IT) digital enablement. Tak hanya itu, Bank BJB meraih sertifikasi Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi (ISO 20000) dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001).

Sertifikat itu menunjukkan komitmen kuat dari Bank BJB untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah didukung keamanan informasi terstandarisasi dalam aspek confidentiality, integrity and availability di dalam penggunaan layanan digital banking. “Super apps bjb DIGI ini sekarang dalam tahap tes terakhir. Kemungkinan akan dirilis Mei 2022, bersamaan dengan HUT Bank BJB,” kata Rio.

Rio menuturkan super apps itu dibangun untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan perbankan. Tak hanya kepada nasabah, super apps itu itu bisa melayani masyarakat yang belum menjadi nasabah.

“Untuk capex super apps ini nilainya sebesar Rp500 miliar yang digelontorkan secara berkesinambungan. Multiyears karena digitalisasi tak mungkin satu tahun satu titik. Targetnya, kami perkuat ekosistem, terutama ASN dan milenial digicash,” ujar Rio.

Dia memastikan, Bank BJB akan meningkatkan kapasitas hardware hingga 15 juta pengguna. Hal itu dilakukan berdasarkan pertumbuhan yang relatif cepat untuk pengguna layanan digital tersebut.

Adapun Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania, mengatakan performa keuangan hingga saat ini menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor kredit diharapkan dapat tumbuh 9-10 persen tahun ini dengan NPL terjaga di level 1,3-1,6 persen.

“Hingga 28 Februari 2022, revenue kita tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhannya naik double digit, lebih dari 20 persen (yoy),” kata Nia.

Perihal persiapan menjadi bank hybrid, Direktur Operasional Bank BJB Tedi Setiawan, mengatakan proses pengembangan super apps bjb DIGI diakuinya beriringan dengan pembangunan human capital.

Saat ini, kata Tedi, mayoritas insan Bank BJB adalah kaum milenial. Pasalnya, 85-90 persen karyawan tergolong milenial yang relatif lebih ramah terhadap digitalisasi. “Sekarang, layanan Bank BJB 70:30 didominasi offline. Ke depan, bukan mustahil porsi itu akan terbalik dengan dominasi online. Untuk itu super apps hadir,” tuturnya.

Berita Lainnya