Nafkah lahir batin
Nurjanah, 19, warga rejosari, kendal, dikawal polisi, takut dirampok. dia membawa pecahan Rp 10, Rp 25, Rp 50, Rp 100 senilai Rp 100 ribu. harta itu untuk menebus emas kawin yang diberikan suaminya, makhrur.
Sabtu, 8 Juli 1989
SEBUAH mobil patroli meluncur ke Pengadilan Agama Kendal, awal Juni lalu. Di dalamnya duduk Nurjanah. Ia dikawal seorang anggota kepolisian dari Polres Kendal, Jawa Tengah. Aneh? Memang tak biasa aparat keamanan hadir di sebuah pengadilan agama. Namun, Nurjanah justru memandang perlu. "Saya memang minta dikawal," kata perempuan berkulit hitam manis itu sembari menunjuk sekarung uang logam. Soalnya, ia takut dirampok. Ceritanya ...