Selamat Tinggal Abang Tambal Ban
Dari pengalaman ban bocor, mahasiswa ITS, Surabaya, menciptakan mesin tambal ban. Belum terdaftar dalam Hak Kekayaan Intelektual karena kurang biaya.
Senin, 6 Juni 2011
Arifuddin menunggangi sepeda motornya membelah aspal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari Surabaya, tujuannya ke Yogyakarta, sejauh 267 kilometer, mengunjungi teman. Tiba-tiba ban belakangnya ogel-ogelan karena kehabisan udara. ”Kena paku,” ujarnya. Celingak-celinguk mencari bantuan, hanya gelap yang ia dapati. Sendirian di tengah malam, dia menuntun Honda Megapro, yang berbobot lebih dari 100 kilogram, melewati hamparan sawah sert
...