Ancaman di Balik Putusan

Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka divonis bersalah karena memparodikan Akbar Tandjung. Kebebasan pers terganggu.

Minggu, 14 September 2003

SUNGGUH menarik dan lucu. Seorang lelaki gendut berwajah Akbar Tandjung bertelanjang dada dan bersimbah keringat. Gambar parodi ini dimuat di harian Rakyat Merdeka, 8 Januari 2002, untuk mendukung tulisan Akbar Sengaja Dihabisi, Golkar Nangis Darah. Saat itu Ketua Umum Golkar tersebut baru saja ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana Bulog. Namun, bagi Akbar, yang juga Ketua DPR, gambar itu tak lucu. Bahkan ia merasa dilecehkan dan dihina. ...

Berita Lainnya