Buruh Honda Menghitung Hari

Akibat penangguhan putusan eksekusi oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, nasib 208 buruh Honda Motor terkatung-katung—setelah dipecat secara sepihak.

Minggu, 23 Maret 2003

Tergolek di atas meja, pengeras suara berwarna merah itu seolah kelelahan menadah teriakan selama berbulan-bulan dari ratusan buruh. Teriakan itu diuar-uarkan dari kerongkongan dua ratus lebih buruh PT Honda Prospect Motor. Mereka memprotes manajemen perusahaan karena perusahaan menolak tuntutan kenaikan upah minimum. Sengketa berlanjut hingga 208 buruh disodori surat pemecatan. Tidak terima, para buruh mengadukan manajemen Honda Motor ke pengadi...

Berita Lainnya