Jalan Setapak Berujung Tembok

Para terpidana mati yang grasinya ditolak ramai-ramai mengajukan peninjauan kembali untuk kedua kalinya. Bakal ditolak lagi?

Minggu, 2 Maret 2003

HARAPAN itu seperti jalan setapak di desa, kata Lu Hsun, penulis terkenal dari Cina. Semula ia tak ada. Tapi, karena banyak orang melewatinya, jalan itu akhirnya tercipta. Demi merintis jalan setapak, para terpidana mati ramai-ramai mengajukan peninjauan kembali (PK) untuk kedua kalinya. Mereka antara lain Nyonya Sumiarsih, Djais, dan Sugeng di Surabaya, serta Ayodhya Prasad Chaubey di Medan. Nyonya Sumiarsih, Djais, dan Sugeng dijatuhi hukum...

Berita Lainnya