Abdullah bin Andah:

Senin, 6 Januari 2003

MESKI badannya gemuk, Abdullah bin Andah tampak ringkih. Entah makhluk seperti apa yang pernah menyiksa dia. Bekas siksaan itu bahkan masih meninggalkan jejak belasan tahun kemudian. Matanya sayu dan rabun karena "sering dijepret karet" ketika diinterogasi. Pendengarannya tak lagi sempurna karena "gendang telinga pecah". Bicara tergagap-gagap, sesekali dia memegang rusuk di dadanya yang pernah patah. "Saya masih merasakan sakitnya," katanya dalam logat...

Berita Lainnya