Sebelum Ralat, Buku Dibakar
Kejaksaan terus merazia buku sejarah yang tidak mencantumkan keterlibatan Partai Komunis Indonesia dalam Gerakan 30 September dan peristiwa Madiun. Pakar sejarah memprotes.
Senin, 13 Agustus 2007
WARTA itu membuat Tarmono masygul. Dari seorang rekannya di Depok, ia mendengar ribuan buku itu menjadi abu dilahap api. ”Saya sedih. Tidak ada gunanya membakar buku-buku pelajaran SMP dan SMA itu,” kata guru sebuah SMA di pinggiran Jakarta Utara ini.
Sebagai guru sejarah, Tarmono pernah membaca buku yang dimusnahkan itu, buku sejarah Indonesia yang diterbitkan sejumlah penerbit Jakarta dan Bandung. ”Saya waktu itu kaget, di situ tidak dis
...