'Cuci Darah' di Mahkamah Agung
Komisi Yudisial akan menyeleksi ulang seluruh hakim agung. Namun, Komisi dinilai mendukung pemerintahan otoriter kembali.
Senin, 9 Januari 2006
M. Busyro Muqoddas punya kesibukan baru. Ketua Komisi Yudisial ini harus membaca dan membalas puluhan pesan singkat (short message service—SMS) yang muncul di layar telepon genggamnya sejak Rabu pekan lalu.
”Mereka mendukung Komisi Yudisial,” ujarnya kepada Tempo, Jumat pekan lalu. ”Barusan ada pesan dari Pak H.S. Dillon (Direktur Partnership for Governance Reform). Dia merespons langkah kami. Katanya: Bravo KY (Komisi Yudisial).”
P
...