Menunggu Hakim Kaum Buruh
Mahkamah Agung segera menyeleksi sekitar 230 calon hakim ad hoc Pengadilan Perburuhan. Dinilai terlalu tergesa-gesa.
Senin, 26 September 2005
MEREKA datang dari beragam latar belakang. Ada bekas akti-vis lembaga swadaya masyarakat, bekas buruh, ada juga do-sen—rata-rata mengaku berhasrat sama: menjadi penengah seadil-adilnya untuk menyelesaikan sengketa antara buruh dan majikan.
Jika tak ada aral melintang, awal Okto-ber para calon hakim ad hoc ini dikum-pul-kan di Jakarta. Mereka lolos seleksi awal, Juli lalu, yang digelar di Departemen Tenaga Kerja. Jumlahnya tak kepalang: 230 ora
...