Kromo: prak-prak!

Kromolegi, 60, dalang mbarang dari desa mojosongo, boyolali, akrab dengan penonton dan jadi pelaris. dalang ini tampil tunggal. wayangnya kardus, gamelannya mulut. mendalang dari kampung ke kampung. (hb)

Sabtu, 21 Februari 1987

LEPAS tengah hari Kromolegi, 60, nyelonong. Menyandarkan sepeda tua di pohon nangka, lantas ia menggelar selembar tikar usang. Dibukanya lipatan kertas kardus. Isinya, belasan wayang kulit dan kertas. Kemudian pinggiran dan tembok arung kecil di Pasar Musuk itu disulapnya sebagai pentas wayang kulit. Lelaki berkulit hitam itu menebang sebatang pohon pisang di kebun sebelah pasar. Wayan itu ditancapkannya di situ. Sip. Ketika p...

Berita Lainnya