Pentas Antiklimaks Sang Diva

Konser Diana Ross di Jakarta tak sebanding dengan reputasinya yang melegenda. Sound system tak optimal. Tak ada encore yang menjadi konvensi sebuah pentas musik dunia.

Senin, 31 Maret 2008

TAK ada yang menampik, Diana Ross adalah seorang Diva—dengan ”D” besar. Vokal soprannya yang kini melegenda itu awalnya melebur mulus dengan suara ketiga rekannya, mezosopran Florence Ballard, alto Mary Wilson, dan contralto (jenis suara antara tenor dan mezosopran) Barbara Martin. Pada 1961 empat gadis bertetangga di Detroit itu tanpa sadar sedang ikut mengubah peta hiburan dunia lewat The Supremes.

Tapi, lalu sejarah menjadi saksi: dari

...

Berita Lainnya