Otak Para Otaku
Adiksi kronis terhadap subkultur dari Jepang, seperti manga, anime, dan semua produk turunannya, sudah tak asing di Indonesia. Para pecandunya, yang disebut otaku, membentuk komunitas-komunitas yang kemudian rajin menyelenggarakan acara untuk menunjukkan eksistensi mereka. Kehidupan sehari-hari mereka juga terpengaruh.
Senin, 3 Oktober 2011
Syahdan, di era Jepang kuno, tersebutlah hubungan mesra antara manusia dan lingkungan. Seiring dengan berjalannya waktu, manusia mulai merusak alam. Roh-roh hutan balas menyerang untuk mengingatkan. Dalam perseteruan itu, terseliplah kisah antara anak gadis manusia yang diasuh roh hutan dan laki-laki yang berada di kubu keselarasan dengan alam.
Keinesasih, 23 tahun, mengaku sangat terasuki oleh kisah Princess Mononoke itu, atau Mononoke Hime yan
...