Kemal dan Desa Mati Argomulyo
Senin, 21 Februari 2011
LENSA panjang itu begitu jarang ia gunakan dalam tugas jurnalistiknya. Tapi, di Desa Ngaglik, ia gunakan lensa itu untuk menjepret awan panas pekat menghitamkan langit. Foto kedahsyatan letusan Merapi itu segera ia kirim ke majalah mingguan Jerman bergengsi, Stern, yang menugasinya.
Namun, beberapa jam setelah foto terkirim, ia dikabari bahwa halaman untuk meletusnya Merapi tergeser oleh sebuah isu besar di dataran Eropa. Meski kecewa, fotografe
...