Wong edan di zaman ini, agaknya lebih beruntung ketimbang penganggur. Bebas berteriak, berkeliaran di jalanan, dan merdeka berbuat sesuka hati. Lebih mujur lagi bila orang gila digelandang tim penertiban kota, dimasukkan ke rumah sakit jiwa, dan diberi makan teratur setiap hari, sementara penganggur mesti setengah mampus mencari uang untuk sepiring nasi.

Pandangan nyleneh itu bukannya tak punya penganut. Setidaknya seorang lelaki bernama W