Simpang-Siur Dana Kompensasi

Dana kompensasi tak kunjung mengucur sehingga pengusaha angkutan umum di Jakarta menaikkan tarif penumpang. Orang kecil lagi-lagi dikecewakan, sementara pejabat cuma saling menyalahkan.

Minggu, 15 Juli 2001

JUNAIDI, seorang pegawai kecil di Departemen Kehakiman, tak putus-putus menggerutu. Tarif angkutan begitu saja naik dan ia harus mengeluarkan duit lebih banyak untuk mencapai kantor. Dulu, biaya transpor dari rumahnya di Bekasi Barat ke kantornya di Kuningan, Jakarta, hanya Rp 4.200 dengan tiga kali berganti bus. Tapi sekarang ia mesti merogoh kocek Rp 5.400—berarti Rp 1.200 lebih ba

...

Berita Lainnya