Pajak Diobral, Bagaimana Anggaran?
Pemerintah mengobral insentif pajak. Padahal, pendapatan negara kering-kerontang. Benarkah insentif pajak merupakan alternatif terbaik menggenjot perekonomian?
Senin, 30 November 1998
BILA diibaratkan rumah tangga, dapur pemerintah kini nyaris tak berasap. Perekonomian macet. Pendapatan, baik dari pajak maupun minyak, merosot. Kalaupun ada pemasukan, itu berasal dari utang. Kabar terakhir, harga minyak turun menjadi US$ 11 per barel dari target US$ 13. Tentu saja ini membuat kas negara bertambah cekak.
Anehnya, di tengah paceklik seperti itu, pemerintah justru sengaja menutup sejumlah sumber pendapatan pajak. Beragam insenti
...