Panen Kita, Siapa Punya

Jatuhnya nilai rupiah justru mengerek harga ekspor komoditi pertanian. Tapi, karena kesulitan modal, rezeki nomplok itu tak bisa dinikmati pengusaha lokal.

Senin, 12 Oktober 1998

Gemas, geram, tapi tak berdaya. Barangkali begitulah perasaan para pedagang cokelat di Sulawesi Selatan. Bayangkan. Ketika harga ekspor kakao lagi molek-moleknya, melonjak lima kali lipat dari biasanya, mereka justru ambruk tanpa daya.

Tikus mati di lumbung padi? Bukan. Jawabannya klise: para pedagang itu tak mampu menambah modal. Pada zaman ketika peredaran uang digencet, kredit dari bank hampir mustahil bisa diperoleh. Kalaupun ada, "harganya" b

...

Berita Lainnya