Indikator

Dalam tahun 1983-1985 perusahaan patungan Indonesia-Jepang ini menelan kerugian US$ 47 juta. Akibat harga aluminium yang terus melorot. K+erugian itu akan terus membesar.

Sabtu, 11 Januari 1986

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) ternyata juga merugi. Dalam tahun 1983-1985, perusahaan patungan Indonesia-Jepang itu terpaksa menelan kerugian US$ 47 juta. "Kerugian itu akan terus membesar pada masa mendatang," ujar O. Higuchi, Manajer Umum perusahaan itu, kepada Suara Karya. Ia memperkirakan, harga alumunium, yang kini tinggal US$ 1.000 per ton, dari US$ 1.600 tiga tahun lalu, masih akan terus melorot. Belum lagi, beban ...

Berita Lainnya