Fundamentalis Versus Teknis

Christianto Wibisono meminta agar syarat go public diperketat. Sedang Kwik Kian Gie mengajak investor mempelajari angka-angka dalam laporan keuangan, sebelum masuk bursa. Faktor asing diperhitungkan.

Sabtu, 14 Oktober 1989

HIRUK-pikuk" itu tak cuma di lantai Bursa Efek Jakarta (BEJ), tapi belakangan menjalar ke gedung DPR di Senayan. Direktur Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI), Christianto Wibisono, tiba-tiba bersuara lantang di mimbar terhormat itu. Yang dibahas adalah perkara saham. Sejak itu pula, Christianto bersama Kwik Kian Gie dijuluki kaum "fundamentalis". Ihwalnya berpangkal dari pertumbuhan luar biasa di BEJ. Setelah lama macet di angka 24...

Berita Lainnya