Embargo menimpa sang primadona

Ekspor sejumlah celana panjang pria dan anak-anak kena embargo di AS. Komoditi yang diekspor 30 pengusaha Indonesia itu, ditahan pabean AS. Alasannya, kuota sudah habis. Pembagian kuota jadi polemik.

Sabtu, 24 Maret 1990

HARI itu, seorang eksportir pakaian jadi menerima berita bagus. Ada pembeli dari AS, yang memesan sejumlah garmen. "Pesanan harap dikirim secepatnya dengan pesawat terbang. Ongkos angkut (freight) sampai US$ 1,5 per potong kami tanggung," begitu bunyi order yang sampai di meja pengusaha itu, di Jakarta. Sayang sekali, pesanan belum bisa direalisasi. Ketika ia hendak mengurus visa ekspor, pihak Kantor Wilayah Departemen Perdagangan (Kanwil ...

Berita Lainnya