Ketika Bisnis Terhambat Pengakuan

Indonesia ketinggalan dalam menangkap peluang bisnis seusai revolusi Libya. Pemerintah berkukuh permintaan pengakuan terhadap penguasa baru tak relevan.

Senin, 5 Maret 2012

Resepsi peringatan setahun revolusi Libya yang digelar di Hotel Ritz-Carlton di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu pekan lalu, berlangsung meriah dengan 300 lebih undangan. Sahibulhajat malam itu adalah kuasa usaha Kedutaan Besar Libya di Jakarta, Masoud S. el-Koshly. Ia tak henti menebar senyum, meskipun beberapa tamu dari kalangan pemerintah Indonesia yang sangat dia harapkan tidak hadir.

Kekecewaan Koshly cukup terobati dengan kedatangan Wakil M

...

Berita Lainnya