Tersandung di Jantung Kapitalisme
Road show BNI ke Amerika dan Eropa gagal menjual saham pada harga maksimal. Tingginya rasio kredit macet menjadi sorotan investor asing.
Senin, 13 Agustus 2007
TERBANG dari Jakarta menuju San Francisco, Amerika Serikat, Sigit Pramono mengemban misi penting. Di negeri adikuasa ini, akhir Juli lalu, Direktur Utama Bank Negara Indonesia itu turun gunung untuk menjala minat investor asing atas saham BNI yang bakal dijajakan. Sigit dan rombongannya juga terbang ke Boston, lalu meneruskan perjalanan darat ke New York.
Jual saham BNI sampai ke Amrik? Begini ceritanya. Setelah tertunda hampir tiga tahun, bank
...