Mitos Emas Kayu Mati
Pematung kayu di Bali hidup miskin kendati karyanya bernilai puluhan juta rupiah. Tak menikmati keuntungan bisnis.
Jumat, 13 Oktober 2006
DALAM tiga tahun terakhir, I Made Gara lebih banyak menghabiskan waktu di bawah terik matahari. Telapak tangan pematung kayu dari Desa Mas, Bali, berusia 53 tahun itu kapalan karena terlalu sering memegang gagang cangkul. ”Sejak ada bom, kami makan bon,” katanya kepada Tempo, pekan lalu.
Bom Bali 2002—disusul 2005—membuat Gara memburuh di sawah milik tetangganya. Tak ada lagi turis atau pemandu wisata yang menengok patung-patung kayu cip
...