Kontrak Freeport Belum Mentok
Audit Badan Pemeriksa Keuangan menemukan kejanggalan dalam perhitungan royalti. Jalan menuju peninjauan kembali kontrak karya?
Senin, 29 Mei 2006
TAK ADA yang lebih menjengkelkan dari ini: melihat hasil bumi kita digaruk keluar negeri, menjadi sumber kekayaan dan kesejahteraan bangsa lain, sedangkan kita cuma gigit jari. Jadinya seperti lirik lagu dangdut: kita yang memiliki, orang lain yang menikmati. Kita yang punya, eh, bangsa lain yang pesta pora.
Ini memang cerita lama, soal tambang emas dan tembaga PT Freeport-In-do-nesia. Yang baru: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan keganjil
...