Nakhoda di Atas Kapal yang Bocor

Syafruddin Temenggung diharapkan berhasil meningkatkan kinerja BPPN. Tapi mampukah dia bertahan di tengah tarik-menarik kekuasaan yang menjerat BPPN selama ini?

Senin, 6 Mei 2002

JIKA diibaratkan sebuah kapal, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) adalah kapal yang, selain bocor, sarat dengan beban. BPPN pun hanya bertahan hidup selama dua tahun lagi, sementara lembaga ini masih harus menjual aset senilai Rp 600 triliun. Jika dalam waktu sesingkat itu BPPN gagal, beban itu akan ditanggung oleh masyarakat. Dalam situasi yang kurang menguntungkan itulah Syafruddin Temenggung dilantik sebagai Ketua BPPN menggantikan

...

Berita Lainnya