Memutus Mata Rantai

Harga minyak tanah menggila, pasokan hilang dari pasaran. Dengan disparitas besar, penyelewengan tetap marak.

Senin, 10 Oktober 2005

SUDAH sepekan Tuminah pusing nyut-nyutan. Warga Kampung Kalitan, Solo, Jawa Tengah, itu kini kelimpungan mencari cara agar dapurnya tetap ngebul di tengah harga minyak tanah yang amburadul. ”Masa, per liter Rp 3.000,” kata Tuminah, jengkel.

Keluhan Tuminah bukan tanpa alasan. Sebab, harga baru minyak tanah yang dipatok pemerintah per 1 Oktober lalu hanya Rp 2.000 per liter. Itu pun sudah naik 185,7 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp

...

Berita Lainnya