Diulur-ulur Dihambur

Kinerja BPPN merekap BII dan Bank Lippo dinilai paling buruk. Perlu suntikan berkali-kali.

Senin, 9 Mei 2005

LIMA tahun silam penyelamatan Bank Internasional Indonesia (BII) dan Bank Lippo menjadi berita heboh. BII, yang dulu milik Group Sinar Mas, harus diinjeksi dana tiga kali oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Bank Lippo meminta perlakuan berbeda. Mereka menuntut modal lebih karena rekap yang diulur-ulur membuat bank makin kritis.

Carut-marut itu tecermin dalam hasil audit kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun lalu, tak

...

Berita Lainnya