Bak Kembali ke Perut Bumi

Minyak tanah hilang dari pasaran. Diselewengkan karena perbedaan harga untuk rumah tangga dan industri.

Senin, 14 Maret 2005

PAGI-pagi benar Junaenah, warga Panjang, Bandar Lampung, sudah harus berjalan berkilo-kilometer menuju pangkalan minyak tanah di bilangan Panjang Utara. Di sana ia antre berjam-jam hanya untuk mendapat lima liter minyak tanah sesuai dengan jatah. "Besok antre lagi," katanya, menceritakan aktivitas barunya sejak harga bahan bakar minyak dinaikkan.

Mendadak minyak tanah hilang bagai menyusup balik ke perut bumi. Kalaupun ada di warung atau kios

...

Berita Lainnya