Wiyasa

Senin, 21 Desember 1998

Raja yang pucat itu, Pandu, wafat, dan ritus pemakaman yang sedih berjalan di kaki bukit di timur Astina. Tak seorang pun kemudian ingat apa yang dikatakan Wiyasa setelah upacara selesai: "Hari-hari bahagia kini tak akan ada lagi. Yang menunggu, di depan, adalah kengerian. Bumi telah kehilangan umurnya yang remaja."

Pidato dukacita yang lazim? Ramalan buruk? Setelah Pandu wafat, persiapan perang mulai. Perebutan takhta berangsur-angsur menuju ke kli

...

Berita Lainnya