Oyik

Senin, 19 Oktober 1998

Beberapa hari yang lalu Satyagraha Hoerip meninggal. Saya datang ke rumahnya, malam itu, ketika seluruh keluarga berdiri dalam lagu doa yang sedih, dan teman-teman duduk-duduk di luar, berdiam atau bercakap berbisik. Tubuh itu dibaringkan: wajahnya gagah. Bukan seperti orang yang telah menderita sakit yang lama, tetapi seorang yang bisa bertahan melalui sebuah sejarah yang tak tenteram.

Di dalam ruangan, saya bertemu seorang kenalan, bekas

...

Berita Lainnya