Politik

Senin, 12 Oktober 1998

DI tahun 1921, Semaoen menulis sebuah novel, Hikajat Kadiroen, dan inilah satu kalimat dalam pengantarnya: "Moega-moegalah tjerita jang saja toelis dengan aer mata kesengsaraan dalam pendjara itoe bisa djadi senangnja orang banjak, jaitoe semoea pembatja dan rajat".

Tidak diketahui, apakah orang banyak senang waktu itu. Novel itu sebenarnya tidak hendak menghibur. Ia lebih berupa sebuah propaganda Partai Komunis Indonesia ketimbang sebuah cerita

...

Berita Lainnya