Said
Minggu, 28 September 2003
Kabar tentang Edward Said meninggal saya baca di sebaris sandek. Kalimat itu muncul di layar telepon genggam ketika saya tengah duduk di depan sebuah lampu meja yang penyungginya terbuat dari batu berukirkan dua sosok penari: sebuah nukilan Borbudur.
Kabar datang, pergi, informasi melintas cepat-cepat. Mungkin sebab itulah orang membangun monumen. Memahat adalah mengingat. Atau sebaliknya: sejarah ingin dipahat, dituliskan dengan huruf kap
...