Infalibilitas

Maka orang ramai juga harus dibatasi cakarnya. Hukum pun disusun, lembaga dituang. Kebajikan harus jadi rutin. Dan pada gilirannya kerutinan itu jadi kebajikan.

Minggu, 25 Februari 2001

Ia bisa membakar gedung kantor partai lain, atau menghancurkan rumah minum, atau merusak sekolah organisasi X, atau membumihanguskan rumah ibadat, atau membunuh dukun santet, menjarah toko, memperkosa orang Cina, merusak hutan lindung, membantai suku Anu, dan entah apa lagi. Tapi ia, seperti hanya Sri Paus, secara a priori adalah sebuah wujud yang memiliki infabilitas: ia dianggap tak bisa bersalah. Tiap kali kekerasan macam itu terjadi, akan dat...

Berita Lainnya