Perempuan

Bagi perempuan, ketidakmerdekaan itu perih. memerlukan pengorbanan, seperti dialami shahrazad. ia reporter media cetak di timur tengah, tak boleh menulis politik kecuali soal kewanitaan.

Sabtu, 31 Juli 1993

PADA akhirnya hanya perempuan yang bisa bercerita tentang kemerdekaan. Saya baru menyadari ini ketika saya bertemu dengan Fadia Faqir, pengarang wanita yang lahir di Yordania di tahun 1956 itu, di sebuah diskusi kecil yang diselenggarakan Yayasan Lontar di rumah Nono dan Atika Makarim di Jakarta pekan lalu. Saya baru menyadari bahwa kemerdekaan memerlukan saksi yang pedih tentang ketidakmerdekaan, dan saksi itu bernama perempuan: merih yang memek...

Berita Lainnya