Cara mencintai sang pencipta

Syair wedatama di abad ke-19 mencemooh kaum muda yang bangga merepotkan syariat. baginya yang utama cinta kepada sang sukma. sutardji & hamzah menumpahkan ngen lewat syair juga ahmad wahab lewat diari.

Sabtu, 30 Januari 1982

DIA menenggak bir. Selapis busa menyangkut pada misai yang tak rapi itu. Dia baca sajak. Lampu menyorot ke mimbar, dan hadirin terpukau. Sutardji Calzoum Bachri, tentu. Yang gondrong rambutnya, yang tak jelas sopan santunnya, yang cepat cemoohnya, yang keras ketawanya--dan mengejutkan puisinya. Penyair yang kena serapah? Orang yang berantakan? Sebentar. Inilah beberapa baris sajaknya: aku telab nemukan jejak aku telah...

Berita Lainnya