Rizal

Marcos seperti halnya rizal penulis novel, ia tampak sebagai pahlawan perang gerilya melawan Jepang, kemudian jadi penguasa yang korup. Sebuah bangsa harus siap jika sang pahlawan berubah jadi brengsek.

Sabtu, 15 Februari 1986

"APA gunanya kemerdekaan, bila para budak yang hidup ini hari akan jadi tiran di hari esok?" Pertanyaan itu diucapkan Padri Florentino, salah satu tokoh dalam novel El Filibusterismo, yang ditulis Jose Rizal di tahun 1891. Seluruh kisah itu, konon, menyiratkan api yang sudah membayang dalam sekam: Rizal, yang kemudian jadi pahlawan Filipina, telah memutuskan untuk memilih jalan pembebasan dari Spanyol. Tapi pada saat yang sama Ri...

Berita Lainnya