Karna

Sebelum berperang, karna menyurati istrinya, surtikanti. ia menumpahkan kegetiran perasaannya, sebagai anak yang dulu dibuang karena bukan keturunan kesatria. usahanya menjadikannya sebagai penguasa.

Sabtu, 7 Februari 1987

DI malam resah Kurusetra -- beberapa jam sebelum pagi, sebelum gelombang pertempuran meledak lagi -- Karna menulis sepucuk surat dari dalam kemahnya, suratnya yang terakhir unruk Surtikanti, istrinya. "Peramal menujum aku akan tewas dalam perang ini. Tapi jangan dengarkan mereka, Surtikanti. Dengarkanlah aku. Nasib mungkin memihak musuh. Tapi aku akan menghadapi mereka - juga bila harus melalui mati. "Mati, saat ini, rasanya buk...

Berita Lainnya