Kipandjikusmin

CERITA pendek itu jelek, tapi bukan kesusastraan yang menghakiminya. Ia justru dihukum orang-orang yang tak paham karya sastra—mungkin malah orang yang tak membacanya, atau tak mengerti bagaimana membacanya: di tahun 1968, sebuah fiksi sepanjang 4.400 kata, “Langit Makin Mendung”, jadi penting karena diteriaki menghina agama, dan kritikus sastra Indonesia terkemuka, H.B. Jassin, dihukum.

Goenawan Mohamad

Sabtu, 20 Juli 2019

Cerita itu ditulis seseorang yang memakai nama “Kipandjikusmin”. Sampai hari ini, lebih dari setengah abad kemudian, tak jelas siapa nama sebenarnya. Dari H.B. Jassin, yang menerbitkan cerita itu dalam majalah yang dipimpinnya, Sastra, kita hanya tahu bahwa “Kipandjikusmin” orang muda yang pemalu, pendiam, tak banyak bergaul, dan suka merenung.

Dan tampaknya ia belum bisa menulis dengan baik. “Langit Makin Mendung&r

...

Berita Lainnya

Sabtu, 20 Juli 2019

Sabtu, 20 Juli 2019

Sabtu, 20 Juli 2019

Sabtu, 20 Juli 2019