20 Mei
Yang dibicarakan sepatu. Ini di Jakarta, di awal abad ke-20. Persisnya: yang dibicarakan adalah sepatu, sekolah Eropa, murid-murid Belanda, murid-muri
Tempo
Sabtu, 18 Mei 2019
“Di sekolah menengah pertama MULO saya berpakaian seperti yang diwajibkan—celana pendek, jas yang dikancingkan sampai leher—tapi masih memakai sandal, belum sepatu. Itu tahun 1920, dan saya masih belum mengenakan sepatu. Saya tak punya sepatu. Hanya setelah hampir masuk HBS, sekolah menengah atas—hampir semua siswanya Belanda totok, bukan seperti MULO, yang muridnya kebanyakan anak Indo—saya jadi gugu
...