Daesh

Tuhan tak berada di peluru terakhir pasukan “Negara Islam”.

Tempo

Sabtu, 6 April 2019

Di benteng penghabisan Baghouz, Suriah, di antara puing dan jejak pembantaian, di balik bunker yang bengkah oleh peluru mortir dan pohon-pohon kurma Eufrat yang hangus oleh bom, sebuah proyek roboh.

 

Para “jihadi” ingin membangun utopia, dan itulah yang terjadi: sebuah bangunan sosial politik yang tak punya tempat. “Negara Islam”, Islamic State, atau Daesh, masuk ke kesalahan asumsi awalnya. Para pendirinya tak mel

...

Berita Lainnya