Undang

Senin, 5 Mei 2014

Saya sering ingat cerita yang ganjil itu, cerita Kafka, tentang seseorang yang datang dari udik agar diterima oleh Hukum. Tapi ia hanya sampai di depan sebuah pintu yang dijaga. Sang penjaga, berbaju wol, berhidung besar dengan kumis hitam orang Tartar, mengatakan kepadanya bahwa belum saatnya ia diterima.

Itu yang terus-menerus dikatakannya.

Dan orang dari udik itu pun menunggu. Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Sang penjaga sebe

...

Berita Lainnya