Diam

Minggu, 21 Juli 2013

Ada tempat dan saat ketika pengalaman yang dahsyat terjadi pada hening dan kesendirian—dan agama-agama mendapatkan energinya. Juga ambivalensinya. Di bawah pohon Bodhi, di puncak Tursina, di padang gurun, di Gua Hira.

Syahdan, ketika akhirnya Sidharta Gautama bersemadi di bawah pohon itu, ia sudah ditinggalkan kelima temannya. Mereka menilai pangeran yang jadi rahib pengembara itu tak suci lagi. Sidharta—dalam keadaan yang hampir mati setel

...

Berita Lainnya