Aksara

Senin, 26 Maret 2012

Indonesia, 2012. Seorang buruh bangunan duduk beristirahat sebentar di dekat gundukan pasir, bersandar di tiang pancang yang baru didirikan. Ia mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya yang penuh bercak tanah: sebuah telepon seluler.

Ia tak menekan satu nomor buat berbicara. Ia mengirim sandek.

Atau sesuatu yang lain: ia menulis satu dua kalimat pada dinding Facebook-nya. Atau membaca 140 karakter pada Twitter-nya.

Dengan kata lain, ia berhub

...

Berita Lainnya