Malcolm X

Senin, 18 April 2011

PADA umur 39 tahun, ia ditembak mati di depan umum.

Sejak itu, Malcolm X hidup sebagai riwayat yang bermula dari sebuah masa, sebuah tempat, yang buas dan tak adil: Amerika Serikat tahun 1960-an, gema ngilu nyanyian Billie Holiday tentang mayat-mayat Negro yang tergantung bagai ”buah yang ganjil” di pepohonan.

Tapi tak hanya itu. Malcolm X tak mati-mati bukan hanya karena hidupnya menanggungkan perbedaan antarmanusia yang penuh kekejaman. I

...

Berita Lainnya