Recehan

Senin, 14 Desember 2009

DI Jakarta yang macet, jalan menampik alasannya sendiri. Sejak Daendels membentangkan 1.400 km ”La Grande Route” di Jawa di abad ke-18, sampai dengan ketika dinas pekerjaan umum Republik Indonesia membuka jalur-jalur baru di abad ke-21, jalan diasumsikan sebagai ruang untuk mobilitas, peringkas waktu tempuh. Ia bagian dari arah dan gerak, dari dunia modern yang dinamis dan tak bergantung langsung pada alam. Tapi apa yang kita alami kini? Deng

...

Berita Lainnya