Surat

Senin, 23 April 2007

Kartini tak dikenal. Sebuah lagu yang memujanya dan dinyanyikan tiap 21 April menyebutkan betapa ”harum namanya”. Ia memang telah jadi aikon sejak dasawarsa awal abad ke-20, sebelum Bung Karno dikenal di pelbagai mimbar. Tapi Kartini lebih merupakan ”pokok” ketimbang ”tokoh”.

Ia sendiri memilih untuk berlindung. ”…aku ingin [menulis di surat kabar] tapi tidak dengan namaku sendiri. Aku ingin tetap tidak dikenal… di Hindia ini

...

Berita Lainnya