D.L.L.

Senin, 21 Agustus 2006

Teks bersejarah itu sederet kata yang bergegas. Tak panjang. Seluruhnya terekam di atas secarik kertas separuh folio. Kita mengingatnya kembali saban 17 Agustus, sebab hampir di tiap hari kemerdekaan itu koran dan majalah memuat kembali foto dokumen ringkas itu, atau orang mereproduksinya dalam ukuran besar pada papan untuk diarak dalam pawai: ”Kami, bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia….”

Huruf-huruf itu jelas tu

...

Berita Lainnya