Rudy

Dan tiba-tiba kita, orang biasa yang suka duduk-duduk di rumah menonton telenovela, berjalan santai di lorong pusat-pusat belanja, bercanda dengan anak, lari pagi, atau bernyanyi di karaoke, tiba-tiba kita sadar: kekejaman bukanlah perihal yang jauh.

Minggu, 6 Mei 2001


RUDY Singgih mereka bunuh. Di sebuah malam (dalam catatan: menjelang akhir April 2001), empat orang polisi menggedor, memecahkan kaca jendela sambil berteriak, dan akhirnya masuk. Rudy ada di rumah, segera menyerah, dan mereka membawanya ke luar. Istri dan kedua anaknya, keduanya belum lima tahun, menyaksikan, ketakutan. ”Saya serahkan dia, Pak, tapi jangan diapa-apakan,” istri itu berkata, hampir menangis.

Di luar pintu, mereka men

...

Berita Lainnya